Short Overview Regarding Potassium

Latar Belakang

Kalium (K+) merupakan kation yang terbanyak dalam sel tubuh kita. Secara total K+  tubuh kita 97% berada dalam kompartemen intraseluler (ICF) dan 2-3% di kompartemen ekstrasel (ECF), dimana ECF ini terbagi lagi menjadi kompartemen intravaskuler (dalam  pembuluh darah) dan intersisial (diantara jaringan). K+ banyak ditemukan pada saluran pencernaan kita. Walaupun sedikit (2-3% ECF) K+ memainkan peran yang sangat penting untuk fungsi persyarafan otot (neuromuskuler). K+ akan berpindah secara teratur dari dan keluar sel tergantung kebutuhan dari tubuh sendiri dengan bantuan pompa Na-K1.

Di intrasel, K+ juga berperan penting dalam proses pembentukan protein dan glukosa2.

Kadar serum kalium normal berkisar 3.5 mEq - 5.5 mEq/liter, perubahan sedikit saja akan berpengaruh signifikan pada tubuh. Batasan kadar K+ yang sempit ini, bila terlewati (dibawah atau diatas normal) bahkan bisa mengancam jiwa. Misal, serum K < 2,5 mEq/L atau jauh diatas 7 mEq/L akan menyebabkan henti jantung.  
Hampir 80% K+ akan dibuang oleh tubuh melalui ginjal, itulah sebabnya pengaturan K+ sangat dipengaruhi fungsi ginjal yang baik. Sisa 20% akan dibuang melalui usus besar dan keringat. Kebutuhan harian K+ harus terjaga baik. Dan orang dewasa normal akan kehilangan K+ kira-kira: 40 – 60 mEq/hari. Intake melalui makanan dianjurkan 50 – 100 mEq/hari. K+ juga sangat berpengaruh untuk fungsi otot rangka dan otot jantung. Terbukti bila kadarnya berubah akan berdampak pada irama dan keteraturan detak jantung kita. Begitupun terhadap keseimbangan asam basa tubuh. Hypokalemia akan membuat tubuh alkalosis, sebaliknya alkalosis mendorong tubuh menjadi hypokalemia. Sebagai contoh bila tubuh alkalosis, ion H+ akan pindah dari dalam keluar sel untuk mengoreksi pH tubuh dan K+ akan pindah kedalam sel (menjaga kenetralan muatan listrik didalam sel).
Hyperkalemia akan menyebabkan tubuh menjadi asidosis, begitupun sebaliknya. Dengan ilustrasi sebagai berikut, tubuh yang asidosis akan mendorong ion H+ yang banyak diluar sel untuk masuk kedalam sel agar pH tubuh terkoreksi. Dan bersamaan dengan itu K+ akan didorong keluar sel untuk menjaga muatan listrik menjadi netral. Makin jelasnya pengetahuan tentang mekanisme tersebut akan memudahkan kita mendeteksi perubahan serum K pada gangguan pH tubuh. Dalam situasi tertentu bisa saja kadar serum K masih terlihat normal, padahal total K+ tubuh sudah berkurang atau berlebih,

Tanya Jawab Singkat Mengenai Kalium

1. Mengapa K penting bagi tubuh kita ?
Jawab: Karena K sangat berperan membantu fungsi sel dan syaraf ototDi intrasel, K+ juga berperan penting dalam proses pembentukan protein dan glukosa2.

2. Apakah intake dari makanan sehari-hari yang kaya K bisa memnuhi kebutuhan harian K ? Bantu jelaskan makanan apa saja yang kaya K ?
Jawab: Secara teoritis bisa, karena banyak bahan makanan yang mengandung K, tetapi kenyataannya sulit mengatur menu makanan kita secara lengkap sehingga memenuhi kebutuhan harian K tersebut, apalagi saat kita sedang sakit. Dibawah ini terlampir makanan yang kaya K, setara dengan 60 mEq:

Sayuran:  

Kentang, buncis 500  gr
Kacang 5000 gr
Buah Pisang 800 gr
Jeruk 1200 gr

Daging:

Sapi atau ayam 600 gr

3. Pisang dikenal sebagai buah yang kaya K, berapa kadar K sebuah pisang dan bisakah diserap seluruhnya di saluran cerna kita ?
Jawab: Hampir sama dengan jawaban pertanyaan no.2 diatas, setara dengan 60 mEq, kita harus makan 800 gram . Hampir 8-10 buah pisang harus di makan (tergantung jenis pisangnya yang lazim misalnya pisang Ambon). Semuanya bisa diserap tubuh. Tapi tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan harian bila hanya dari pisang saja.

Referensi

  1. The Barter site: http//:potassium_page.htm.
  2. Burton David Rose. Clinical Physiology of Acid Base and Electrolyte Disorders, 4th ed. McGraw Hill, 1994. p 763.)
  3. Halperin, Goldstein. FLUID, ELECTROLYTE AND ACID-BASE PHYSIOLOGY: A Problem-Based Approach, 2nd ed. WB Saunders, 1994. p 358.Reference: Burton David Rose. Clinical Physiology of Acid Base and Electrolyte Disorders, 4th ed. McGraw Hill, 1994. p 763.)
Kembali ke Atas