Forum Perempuan dan Ekonomi APEC 2013

APEC Women and Economy Forum 2013

APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) Policy Partnership on Women and the Economy (PPWE) telah mengadakan pertemuan yg ke-3 pd tgl 6-8 September 2013 di Bali, Indonesia. PPWE ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan pertimbangan gender ke dalam kegiatan APEC dan memberikan saran dan kebijakan terhadap isu-isu gender serta mendukung kesetaraan gender relevan untuk proses APEC. Peserta yg hadir PPWB antara lain: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu Linda Gumelar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ibu Mari Pangestu, Walikota Yokohama Jepang, Ibu Fumiko Hayashi dan banyak pemimpin wanita TOP lainnya baik dari sektor swasta maupun dari sektor pemerintah.

Tema pertemuan tahun 2013 adalah “Women as Economic Drivers”. Krisis global tidak menghalangi kesempatan wanita untuk lebih berpartisipasi dalam perekonomian. Salah satu diskusi panel membahas mengenai pembentukan dan reformasi kebijakan dan regulasi terkait pasar keuangan dan ketenagakerjaan terutama bagi wanita yg berpotensi melakukan dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Ada juga diskusi panel lain yg membahas mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menyusun, mengatur dan menyebarkan informasi yang memungkinkan para wanita mengikuti perkembangan TIK dini demi mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Perangkat TIK diharapkan dapat memperkuat kapasitas para pengusaha wanita terutama di bidang pemasaran dan jaringan, serta menyebarkan yg lebih lanjut di kalangan wanita di komunitas APEC.

Ms. Akiko Ryu Innes-Taylor, Senior Operating Officer, Kepala Departemen Humas dari Otsuka Pharmaceutical, Co, Ltd., bertindak sebagai moderator pada diskusi panel yg membahas pembangunan infrastruktur lunak dan keras demi memudahkan para wanita utk akses informasi dan mendapatkan pengetahuan yang tentunya dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi. Ryu-san mengajukan pertanyaan penting yaitu apa saja tantangan berkaitan SDM yang harus diatasi demi mempromosikan berwirausaha para wanita serta peluangnya, terutama bagi mereka yg berada di daerah pedesaan.

Kembali ke Atas